Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Sabtu, 12 Juli 2014

AKU MENGERTI KARENA AKU MERASAKANNYA



Suatu hari aku menemukan tulisanmu ini..............

            Sulit menjelaskan kepadamu bagaimana rasanya hatiku disaat menatapmu tersenyum, seperti ada sesuatu di dalam dirimu yang membuat detak jantung ini terasa cepat. Mengapa rasa itu baru ku rasakan ketika kamu sudah ada yang memiliki? Mengapa aku tidak bisa melihat ketika itu tepat di hadapanku selama ini? Tapi kenapa baru sekarang aku bisa melihatnya? Sesuatu….. yang disebut… cinta.


            Aku yang tetap menunggu walau tahu kamu tidak akan datang padaku, aku yang tetap menanti walau tahu kamu tak akan kembali, meskipun aku bertahan aku tak layak dipertahankan, meskipun aku menunggu aku tak layak untuk diharapkan. Saat ini aku berpikir hanya ingin menikmati rasa sayang ini untuk kamu sebelum akhirnya rasa ini hilang dan tidak akan pernah aku rasa lagi sama siapapun. Aku mampu memaafkan seberapa besar kesalahanmu, sejujurnya itu bukan kebodohanku tapi karena ketulusanku mencintaimu. Aku mungkin saja bisa melupakan apa yang pernah kamu lakukan terhadapku namun tidak akan pernah aku lupa bagaimana kamu membuatku berarti. Seandainya kamu tahu, aku begitu tersiksa disini merindukan semua hal tentangmu, apakah kini kamu juga merasakan hal yang sama denganku?

            Walaupun kamu bisa menghapus air mata di wajahku, kau masih tidak bisa mengerti penyebab kesedihanku. Aku hanya bisa menarik nafas yang dalam dan menghembuskannya sambil tersenyum meskipun disaat yang sama hatiku bersedih. Aku bahkan masih bisa  mengingat beberapa perkataanmu padaku, kamu pernah berkata jika kita harus berhenti melakukan hal-hal seperti yang orang lain lakukan karena kita ini berbeda. Hingga saat ini aku percaya bahwa memang kita berbeda dengan mereka. kisah dan kehidupanku tidak seindah mereka.

            Aku pasti sudah kehilangan akal waktu itu, bagaimana aku bisa meninggalkanmu? Aku hanya mencintaimu, aku benar-benar minta maaf. Kamu tahu jika aku selalu memberimu luka tapi aku yakin bukan itu yang membuatmu marah. Mungkin karena perkataanku yang mengecewakanmu? Atau mungkin karena aku terlalu possesif terhadapmu? Walaupun kamu tidak bisa merasakan apa yang ku rasa namun aku sekarang tahu apa yang sedang kamu rasakan. Maafkan aku yang tidak bisa melakukan beberapa hal tanpamu. Saat ini aku mulai menyadari jika segala sesuatu tidak akan memberikan makna yang sama pada setiap kondisi. Aku akan tetap bahagia jika bisa selalu bersamamu.

*******

            Aku menemukan dan membaca salah satu tulisan kata hatimu ini disaat aku berkunjung ke rumah ibumu, Banyak kata dari tulisanmu yang mebuatku terharu dan sedikit membuatku tersenyum ketika mengingat beberapa kisah yang juga kau tuliskan di sebuah buku tebal bersampul warna hitam dengan hiasan beberapa warna pink dan ungu.

            Setelah kamu ketahui pada waktu itu ternyata kamu hanya keliru menilaiku kamu tiba-tiba berubah seakan menjadi bukan dirimu dan kamu menjadi dirimu yang sesungguhnya. Aku sempat terkejut namun setelah membaca tulisan diary milikmu aku mulai menemukan sedikit demi sedikit jawaban tentang dirimu.

            Selama pacaran denganku dulu kamu memang membuatku sedikit jenuh dengan sikapmu yang keras dan susah bagiku untuk menasihatimu dengan sifatmu yang tidak peduli dengan perkataanku, hingga akhirnya aku memutuskan untuk tidak menemuimu beberapa saat dan ketika waktu itu kamu mulai sedikit berubah. Setelah membaca beberapa tulisanmu aku mulai mengerti jika pada saat itu kamu khawatir padaku, kamu juga merasa cemburu dan sangat merasa kehilangan dariku.

            Beberapa tahun pacaran kita akhirnya menikah juga yah.. aku berhasil menaklukkan kerasnya hati dan sikapmu itu. Kau bagaikan seorang wanita tercantik yang ku impikan semenjak aku mengenal cinta.

            Beberapa tahun bersama, kamu tak hanya menjadi seorang istri namun kamu juga menjadi seorang ibu dari sepasang anak kembar ini.

            Hari ini tepat hari ulang tahun mu dan hari ini juga tepat dua tahun semenjak kepergianmu. Aku merasa sangat sedih ketika melihatmu berjuang demi sepasang anak ini dan akhirnya kamu meninggalkan kami dengan air mata kesedihan yang sangat haru. Kamu tidak sempat melihat dengan jelas seperti apa tingkah seasang anak ini kamu bahkan tidak bisa melihat dan mengajarkan mereka berjalan, menyebut nama,  dan menyanyikan lagu untuknya secara bergantian ketika mereka menangis bahkan ketika aku kesulitan aku biasa dibantu oleh ibumu.

            Hingga saat ini aku masih selalu percaya bahwa kamu selalu ada berada di dekatku dengan senyumanmu menatapku seperti yang kamu lakukan secara diam-diam menatapku dengan senyum disaat aku tertidur dan juga nada suaramu masih sangat jelas bisa aku rasakan, termasuk bisikanmu yang dulu mengatakan Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum tapi tersenyumlah untuk bahagia. Bukan hanya nada suaramu yang lembut tapi juga nada suaramu yang meninggi masih bisa aku rasakan dengan perkataan yang sering kamu sebutkan jika merasa sedikit marah, kamu sering berkata  “sesutau yang kau tidak bisa rasakan bagaimana kau bisa mengerti?”

            Banyak hal yang ingin kamu lakukan bersamaku namun tak sempat kita lakukan, maafkan aku yang tidak bisa menepati janji itu kepadamu dan aku mengerti jika kita tidak akan pernah bisa merencanakan masa mendatang berdasarkan masa lalu. Aku mengerti karena aku merasakannya.

            Disaat aku merasakan cinta apakah kamu disana juga harus membalasnya dengan cinta? Disaat kamu disana mulai merasakan cinta apakah aku masih tetap harus dengan rasa cintaku ini? Akan ku simpan kisah kita sampai nanti kita bertemu disana.

Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf jika ada kesamaan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar